JWST, yang dinamai James E. Webb, administrator kedua NASA, dijadwalkan diluncurkan pada 2021. Ini adalah proyek ambisius yang dikembangkan bersama oleh NASA, Badan Antariksa Eropa (ESA), dan Badan Antariksa Kanada (CSA). Berbeda dengan pendahulunya, JWST akan ditempatkan sekitar 1,5 juta kilometer dari Bumi, di titik Lagrange kedua (L2), memungkinkannya untuk mengamati objek-objek langit dengan kejelasan dan sensitivitas yang luar biasa.

JWST memiliki cermin primer bersegmen dengan diameter 6,5 meter, yang jauh lebih besar dari cermin 2,4 meter milik Hubble. Cermin yang lebih besar ini memungkinkan JWST untuk mengumpulkan lebih banyak cahaya, menghasilkan gambar yang lebih tajam dan terperinci. Selain itu, teleskop ini dilengkapi dengan instrumen ilmiah canggih, termasuk Near Infrared Camera (NIRCam), Mid-Infrared Instrument (MIRI), dan Near Infrared Spectrograph (NIRSpec), memungkinkannya untuk mengambil gambar dalam berbagai panjang gelombang dan mempelajari fenomena astronomi yang beragam.

Salah satu tujuan utama JWST adalah untuk mempelajari galaksi-galaksi terawal dan pembentukannya, membantu kita memahami asal-usul alam semesta. Dengan mengamati cahaya pertama alam semesta, JWST akan memberikan data berharga tentang fajar kosmik dan pembentukan bintang dan galaksi pertama. Sensitivitasnya terhadap cahaya inframerah membuatnya sangat cocok untuk mempelajari objek-objek yang jauh dan redup, memungkinkan para astronom untuk melihat ke masa lalu dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Aspek menarik lain dari misi JWST adalah kemampuannya untuk mempelajari atmosfer eksoplanet. Dengan menganalisis cahaya yang melewati atmosfer ini selama perlintasan planet, para ilmuwan dapat menentukan keberadaan molekul-molekul tertentu, seperti uap air, karbon dioksida, dan metana. Informasi ini sangat penting dalam menilai potensi huni eksoplanet dan mengidentifikasi kemungkinan tanda-tanda kehidupan di luar tata surya kita.

Tempat kelahiran bintang, yang dikenal sebagai awan molekuler, adalah daerah di mana bintang-bintang baru lahir. Kemampuan pemetaan inframerah dan spektroskopi JWST akan memungkinkan para ilmuwan untuk mengamati tempat-tempat kelahiran bintang ini dengan rincian yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan mempelajari proses pembentukan bintang dan dinamika di dalam awan-awan ini, para astronom berharap mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana bintang, sistem planet, dan pada akhirnya kehidupan, muncul.

Meskipun fokus utama JWST adalah pada objek-objek jauh, teleskop ini juga akan memainkan peran penting dalam mempelajari tata surya kita sendiri. Dengan mengamati planet-planet gas, planet berbatu, asteroid, dan komet di sekitar kita, JWST akan memberikan wawasan berharga tentang pembentukan dan evolusi sistem planet. Observasinya akan berkontribusi pada pemahaman kita tentang atmosfer planet, komposisi permukaan, dan potensi huni di lingkungan kosmik kita sendiri.

Teleskop James Webb Space Telescope merupakan lompatan besar dalam usaha kita untuk memahami alam semesta. Dengan teknologi canggih dan kemampuannya yang tak tertandingi, JWST akan merevolusi pengetahuan kita tentang asal-usul kosmik, eksoplanet, tempat kelahiran bintang, dan tata surya kita sendiri. Saat teleskop yang luar biasa ini memulai perjalanannya, para ilmuwan dengan penuh antusias menanti banyaknya penemuan yang menanti kita, yang akan memperdalam pemahaman kita tentang alam semesta dan tempat kita di dalamnya.